Welcome October,
Alhamdulillah masih diberi semangat luar biasa utk update my first blog ini...
Setelah pekerjaan rumah rutin n beres semua, skrg waktuku tuk doing everything semau gue mumpung si abang masih sama neneknya di Semarang kota Lumpia-ku..
Ya, sebagai mantan wanita karir yang sering menghabiskan waktu di kantor atau luar rumah, bagiku rutinitas baru sebagai pendamping suami yang kebetulan berprofesi sebagai prajurit dan Ibu bagi kedua anak lelaki ku,adalah hobi baruku yang dikenal
dengan sebutan IBU RUMAH TANGGA.
Bukan tanpa alasan, saya harus meninggalkan high heels, blazer, rok dan teman-temannya, karena profesi suami yang berpindah-pindah, kegiatan Persit (Persatuan istri Tentara) yang full sehingga kerja jadi sering bolos yang terkadang ga enak hati juga sama atasan di kantor, dan terutama kehadiran 2 buah cintaku yang cute, terlalu kangen utk ninggalin mereka di luar rumah, sejam dua jam aja udh miss them bgt aplg seharian, hmmmmh i cant imagine..
Bahkan, banyak hikmah yang bisa saya petik ketika memutuskan tuk resign, saya jadi banyak waktu dg suami dan anak-anak, walaupun uang jajan banyak berkurang, hehehe
Tapi walaupun begitu ketika solat 5 waktu terutama solat Dhuha selalu saya sisipkan doa agar rejeki suamiku makin berlimpah, dan selalu diberi kecukupan rizki serta diberi nikmat syukur atas apa yang ada. Karena, jujur saja sebelum menikah, saya adalah seorang anak perempuan satu2nya yang bisa dibilang sangat mendapat perhatian lebih dari orang tua, kakek nenek bahkan keluarga besarku (kebetulan perempuan di keluarga besar dari pihak papa limited edition<), jadi hampir dipastikan saya selalu mendapat apa yang saya inginkan. Oleh karena itu, menikah dengan seorang prajurit, saya anggap sebagai pelajaran berharga karena penuh dengan kesederhanaan, kekeluargaan, kerendahan hati, dan masih banyak lagi pelajaran yang dapat saya ambil hikmahnya. Walau di tahun2 pertama pernikahan saya sangat berat rasanya adaptasi di hidup yang penuh dengan keterbatasan, ndak bisa lagi semau gue seperti masa single dulu.
Saya skip aja deh pernikahan tahun pertama, back to Our Choice, Ibu Rumah Tangga atau Wanita Karir?? Banyak hadits tentang Ibu Rumah Tangga lho, jadi jangan minder ya bagi kita yg profesinya bukan wanita karir. Berikut adalah petikan hadits dan riwayat tentang keistimewaan Ibu Rumah Tangga yang saya ambil dari
http://edukasi.kompasiana.com:
Pada suatu hari Fatimah Azzahra mengeluh kepada Rasulullah SAW, karena capek menggiling gandum untuk keperluan keluarganya. Maksudnya ia minta dicarikan pembantu. Mendengar keluhan anaknya ini, Rasulullah SAW berkata, “ Ya Fatimah, jika perempuan menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat. Ya Fatimah, jika perempuan berkeringat ketika menggiling gandum untuk suaminya, maka Allah menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Jika ia meminyaki dan menyisir rambut anak-anaknya dan mencuci pakaian mereka, Allah akan mencatatkan pahala orang yang memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang telanjang. Jika perempuan menghalangi hajat para tetangganya, Allah akan menghalanginya dari air telaga Kausar di hari kiamat.
Sungguh luar biasa sekali keistimewaan yang diberikan oleh Allah sebagai ibu rumah tangga, tapi Rasullah juga mengingatkan pentingnya Ridha dari suami, Beliau menambahkan….Ya Fatimah, hal yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap isterinya. Jika suamimu tidak ridha padamu, tidaklah akan aku doakan kamu. Tahukah engkau bahwa ridha suami bernilai lebih dihadapan Allah dan kemarahannya adalah kemarahan Allah“…. Batas keridhaan suami ini janganlah diartikan bahwa suami bisa bertindak sewenang-wenang terhadap sang Istri, main larang dan main ancam……
Kemudian Nabi SAW mengungkapkan lagi segala kebaikan lain yang bakal diraih perempuan sebagai ibu rumah tangga, salah satunya ialah “Jika perempuan melayani suaminya sehari semalam dengan baik hati, ikhlas, serta niat yang benar, Allah akan mengampuni semua dosanya dan akan memakaikannya sepersalinan hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan untuknya seribu pahala haji dan umrah“.
Suatu ketika, Abdur Rahman bin Auf bertanya pada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, apa keistimewaan isteri salehah? “. ‘ Seorang isteri salehah lebih dari pada seribu lelaki yang tidak saleh. Isteri mana pun yang mengabdi kepada suaminya selama tujuh hari ditutupilah tujuh buah pintu neraka dari dirinya dan dibuka delapan buah pintu surga baginya serta dia akan masuk dari pintu mana dia mau dengan tanpa hisab,“ ujar Rasulullah SAW.
Sementara itu kepada Anas bin Malik, Rasulullah SAW juga menyatakan, “Seorang isteri bila telah salat lima waktu, puasa Ramadhan dan memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya, maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai“.
Selanjutnya dijelaskan oleh Rasulullah SAW, “Seorang isteri salehah yang kedatangan haid, maka haidnya itu adalah sebagai penghapus dosa. Apalagi jika ia berdoa di hari yang pertama ‘Alhamdulillah ala kulli halin wastagfirullah min kulli dzanbin ‘(Segala puji bagi Allah dengan segala hal dan aku memohon ampunan kepada Allah dari segala dosa)‘. "Maka Allah menulis baginya kebebasan dari neraka, dapat lewat di atas sirath dan aman dari azab Allah SWT akan mengangkat derajatnya setiap hari dan malam seperti derajat empat puluh orang syahid apabila berzikir kepada Allah SWT, dalam haidnya, “ ujar Rasulullah SAW.
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada muslimah yang memperoleh pahala lebih dari isteri seorang muslim yang menyenangkan suaminya, patuh pada perintahnya, dan menjaga kehormatan dan hartanya selama suaminya tidak hadir“. Kemudian Nabi SAW mengingatkan, “Wanita itu tiang Negara. Manakala baik wanita, baiklah Negara. Manakala rusak wanita, rusaklah Negara“.
Itulah harkat dan martabat wanita yang diletakan begitu tingginya, didalam Islam, Beliau SAW menegaskan, mulia atau tidaknya seseorang dalam pandangan Allah, salah satu ukurannya ialah ada atau tidaknya rasa hormat kepada perempuan, Nabi SAW mengajarkan kepada setiap suami muslim agar pandai-pandai merawat cinta kasih. “Berlaku baiklah kepada isterimu. Dan ketahuilah, sesungguhnya akulah yang terbaik terhadap isteriku“. khususnya kaum ibu.
Hadis riwayat Abu Hurairah itu menegaskan betapa Islam mengangkat dan menjunjung tinggi derajat kaum wanita. Begitu besarnya perhatian Nabi SAW kepada kaum wanita sehingga menjelang ajalnya dia berpesan agar para wanita itu diperlakukan secara baik. Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan, dan perhiasan yang paling indah adalah wanita yang salehah, yang apabila dipandang menarik hati, apabila ditinggalkan suaminya bepergian, dia mampu menjaga harta dan harga diri suaminya“.
Jadi apakah anda kaum perempuan masih ragu walau hanya jadi ibu rumah tangga, wahai kaum bapak rumah tangga, coba anda bayangkan beratnya jadi ibu rumah tangga, mereka tidak pernah minta uang lemburan walau kerja sampai larut malam…untuk melayani anda….padahal anda selalu minta uang lembur /extra jika kerja lebih….dikantor…….saya jamin anda tidak akan mau kerja jika tidak dibayar lembur…..
Tapi saya salut juga dg Ibu2 wanita karir yang sukses di karir dan kehidupan rumah tangganya, What a Wondeful women !!
Jadi, kesimpulan saya, apapun pilihan Anda, tetap keluarga lah yang utama terutama anak2 yang selalu membutuhkan figur Ibu sampai kapan pun....
Bagaimana dengan Anda, Anda dan Andaa??Please leave your comment
